Kamera Lubang Jarum

Kamera Lubang Jarum atau biasanya di singkat KLJ (bukan Kalang Jengking bukan juga Kakek Lagi Jengking) atau yang bahasa inggrisnya adalah Pinhole camera (hati-hati bukan a**hole!) sekarang lagi bersemi-seminya dikehidupanku. Awal aku kenal dia saat aku mengikuti UKM Photography di Kampus (eciyeeee). Iseng-iseng ikut UKM ini, mungkin alasannya berharap ada seseorang yang sangat ingin sekali menjadikanku model hahaha. Oke singkat cerita, baru pertemuan pertama udah dikasih tugas suruh lihat pameran tentang KLJ di daerah Gresik (aku di Surabaya). "Wah jauh gilak" pikirku, tp karena penasaran kok bisa hanya karena lubang seupil malah lebih gedean upil saya, kok bisa menghasilkan sebuah gambar foto tanpa lensa pula. Oke disinilah kejadian itu bermula.......
Minggu pagi berempat aku bareng teman-teman brangkat ke Gresik, sekitar 1jam lah kita sampai lokasi dengan selamat sejahtera sentosa. Sampai disana masih sepi soalnya kita dateng kepagian kesempatan buat foto-foto dan juga liat hasil-hasil jepretan KLJ. Kebetulan jam9 ada Workshop akhirnya kita ngikut aja tuh Workshop tentang KLJ (gratis tis tisss).......
Pertama di kasih penjelasan tentang KLJ itu sendiri, untuk lebih jelasnya kalian browsing sendiri

aja yah ehehehe. Soalnya disini aku cuman pengen kasih tau cara buatnya aja :) cukup modal kaleng rokok, alumunium foil bekas soft drink, lakban hitam, dan jangan lupa inti dari kehidupan kamera ini tanpa dia semua terasa hampa :lebay sekali: yaitu jarum ! udah jadi kamera deh. Tapi, kalo kalian mau punya hasil foto dari si KLJ ini harus beli dulu tuh kertas foto sama larutan buat nyuci foto halah ga mahal kok ga sampe jual diri (ga segitunya kaleee !)

LANGSUNG cara membuat Pinhole camera

1. Siapkan kaleng yang dimana dia adalah sebagai badan kamera, waktu itu aku pakai kaleng rokok.

2. Bagian badan kamera (Interior maupun eksteriornya) di cat hitam, biasanya pake cat hitam doff untuk mencegah refleksi adanya cahaya. Soalnya dilarang keras ada cahaya selain dari lubang jarum tersebut.

3. Buat sebuah lubang kecil di salah satu sisi. Nah lubang itu tadi di tutup sama alumunium yang udah di lubangi sama jarum. Oh iya, alumuniumnya sebelumnya jg di potong dulu sekitar 1x1 trus tengahnya di cubles (baca: tusuk) sama jarum.

4. Tempelkan sebuah penutup yang berfungsi sebagai rana (bisa menggunakan lakban hitam) di lubang tersebut untuk mencegah masuknya cahaya saat kita sedang tidak melakukan pemotretan. Untuk mengecek apakah lubang tersebut sudah sesuai dengan yang diinginkan, kita bisa mengetahuinya dengan melihat ke dalam sisi belakang kamera.

5. Pada sisi dalam kaleng a.k.a kamera yang berhadapan dengan lubang tersebut, tempelkan juga sebuah double tape untuk menahan kertas foto.


6. Sebagai media perekam cahaya, kita bisa memakai film atau kertas foto. Kertas foto lebih banyak dipilih soalnya lebih mudah dipegang dan mudah untuk memasangnya di safelight. Sedangkan kalau menggunakan film, harus dipasang pada ruang yang gelap total. Yang perlu diperhatikan, kertas foto kurang sensitif terhadap cahaya kalau dibandingkan dengan film.


7. Pasang kertas foto yang akan kita gunakan, dengan cara menempelkannya pada dinding dalam kamera pada arah yang berlawanan dengan lubang jarum (memasangnya pada ruang gelap). Emulsinya harus terletak berhadapan dengan lubang jarum (sisi yang mengandung emulsi biasanya terasa agak lengket bila dipegang)

catatan!
1. Semakin besar lubang, dan semakin lama bukaan lubang: maka citra menjadi semakin terang, tapi detilnya semakin kabur.
2. Semakin kecil lubang, dan semakin singkat bukaan lubang: maka citra menjadi semakin gelap, tapi detilnya semakin tajam.
3. Saat mengambil gambar, usahakan cuaca terik, tapi kalo mendung juga ga apa-apa cuman memakan waktu agak lama, pas terik aja memakan waktu sekitar 20-30 detik.

Nah, udah paham kan ? kalo belum paham bisa juga menghubungi saya dengan nomor dan alamat dibawah ini :) semoga bermanfaat.


pamer foto ah!